Paket Lebaran untuk Guru Honorer di Pedalaman

Maraknya efisiensi anggaran yang sedang terjadi di Indonesia, ternyata berdampak besar untuk guru honorer di pedalaman. Banyak dari guru honorer terpaksa dirumahkan akibat kondisi ekonomi tersebut. Padahal bulan Ramadhan ini, banyak guru honorer yang membutuhkan pemasukan untuk keluarga mereka.

Sebagai contoh, seperti halnya kondisinya yang dirasakan oleh Pak Wen dan Bu Sujarwati. Kisah ini dimulai dengan cerita Pak Wen yang dirumahkan setelah efisiensi anggaran. Pak Wen tidak menyangka hal ini terjadi pada dirinya. Tapi, ia tidak berdaya, nasib buruk ia telan bulat-bulat. Padahal Ramadhan ini, ia berencana untuk membahagiakan keluarga, terutama istrinya yang sedang sakit.

Biasanya jika masih mengajar, Pak Wen akan menggunakan perahu yang sudah bocor dan terpaksa ditempel dengan tanah liat supaya bisa pergi ke sekolah. Namun, ia tidak menyangka harus berpisah dengan murid-muridnya. Pelukan hangat yang ia dapatkan dari siswa-siswinya akan selalu dikenang.

Tidak hanya Pak Wen, Bu Sujarwati pun mengalami hal serupa. Ia juga berjuang untuk pendidikan anak-anak di pedalaman. Sudah lama ia merantau dan rela meninggalkan kampung halaman. Tapi sekarang ia sangat merindukan keluarga dan anaknya di pulau Jawa. Ia berharap meski tidak bisa pulang kampung, ia tetap bisa merasakan bahagianya idul fitri tahun ini.

Segala daya upaya telah dilakukan para guru honorer. Alangkah lebih baiknya kita memuliakan dan membahagiakan mereka dengan memberikan paket lebaran. Jangan sampai mereka bersedih di bulan Ramadhan ini! Yuk antarkan paket lebaran untuk guru honorer di pedalaman!