Kin Ingin Tumbuh Tanpa Rasa Sakit, Mari Bersama Wujudkan Harapannya

Kin lahir dengan cinta yang besar, namun sejak hari pertama di dunia, ia harus menghadapi ujian berat. Ia didiagnosis dengan Osteogenesis Imperfecta, kondisi langka yang membuat tulangnya rapuh dan mudah patah, serta Hidrosefalus, kelebihan cairan di otak yang berisiko besar bagi hidupnya.

Sejak usia empat hari, Kin sudah harus bolak-balik rumah sakit untuk menjalani berbagai pemeriksaan dan pengobatan. Setiap patah tulang membawa rasa sakit luar biasa, bahkan hanya karena gerakan kecil atau saat ia tertidur.

Di usia enam bulan, Kin menjalani operasi pemasangan gips untuk menahan patahan tulangnya yang terus terjadi. Namun, ujian belum berakhir, karena di usia sembilan bulan, ia harus kembali ke meja operasi untuk menangani hernia, dengan risiko besar bagi tulang-tulangnya yang rapuh.

Perjuangan ini semakin berat karena Kin juga mengalami kejang dan harus menjalani evaluasi medis berkali-kali. Setiap tiga bulan, ia harus pergi ke Padang untuk pengobatan, dan setiap dua minggu, ia menjalani terapi tumbuh kembang agar tetap memiliki harapan untuk bergerak lebih baik.

Sebagai seorang ibu, awalnya saya merasa terpuruk, mengalami stres berat hingga ASI saya tidak keluar. Namun, kini saya belajar menerima bahwa Kin adalah anugerah, amanah yang harus saya perjuangkan dengan segenap hati dan tenaga.

Kami terus berusaha memberikan pengobatan terbaik untuk Kin agar ia bisa bertumbuh tanpa rasa sakit yang terus-menerus. Namun, biaya pengobatan yang besar dan perjalanan jauh setiap bulannya menjadi tantangan yang sulit kami hadapi sendiri.

Kami memohon uluran tangan para #TemanBaik agar Kin bisa terus menjalani pengobatan yang ia butuhkan seumur hidupnya. Setiap bantuan yang diberikan adalah harapan bagi Kin untuk bisa hidup lebih baik dan merasakan dunia tanpa rasa sakit.