Kemoterapi jadi Harapan Diza Sembuh dari Kanker Darah

“Perasaan saya amatlah hancur melihat Diza terus-menerus disuntik dan menjalani kemoterapi. Ia sering mual, muntah, rambutnya rontok efek pengobatan. Kalau lagi nggak stabil biasanya terlihat murung dan juga pucat, sampai enggan untuk beraktivitas serta bermain,” -Yani Handayani, Ibunda Diza-

Saya sempat mengira anak saya, Diza Salbia Wahyudi (9 thn), demam biasa. Tapi makin lama demamnya semakin sering dan tak kunjung sembuh. Awalnya ia sempat didiagnosa DBD hingga dirawat inap, namun setelahnya demam itu lagi-lagi kembali menyerang.

Akhirnya saya kembali membawa anak saya ke dokter. Setelah pemeriksaan mendalam, ternyata anak saya didiagnosa leukemia ALL. Sejak itu Diza diharuskan menjalani pengobatan yang panjang dan kemoterapi sebagai satu-satunya jalannya untuk sembuh.

Saat ini sudah 4 tahun anak saya berjuang melawan penyakit serius ini. Ia bisa menjalani kemoterapi hingga 3 kali seminggu. Kondisi Diza sering tak menentu, kadang stabil dan kadang tidak. 

Saya sebagai ibu sekaligus ayah untuk Diza sebisa mungkin mengupayakan buah hati saya dapat melanjutkan pengobatan. Pekerjaan serabutan apapun saya lakukan, mulai cuci baju tetangga dan pekerjaan lainnya. Saya yakin dibalik kesulitan, pasti ada kemudahan.

Tapi saya mulai bingung untuk biaya pengobatan Diza kali ini karena saya sudah tidak ada lagi tabungan. Barang-barang di rumah sudah saya jual untuk pengobatan Diza sebelumnya. Penghasilan saya hanya Rp50 ribu per minggu, saya tidak bisa bekerja penuh waktu karena sambil merawat Diza.

Diza selalu bersemangat untuk sembuh, mungkin karena dia juga melihat semangat saya selalu tinggi mendampinginya untuk sehat. Ia juga sering bilang, “Dede mau sembuh biar bisa sekolah dan main sama teman-teman.”

#TemanBaik, mari bantu Diza agar terus bisa melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!