Memiliki Lebih dari satu Kelainan Jantung, Fathan Harus Segera Operasi!

“Aku sudah memohon sekuat tenaga agar anakku dioperasi, tapi harapanku runtuh saat dokter mengatakan bahwa rumah sakit tak sanggup menanganinya. Anakku ternyata memiliki lebih dari satu kelainan jantung. Kami harus melanjutkan perjuangan dari Palembang menuju Jakarta.”

“Suamiku hanyalah satpam, penghasilannya pas-pasan dan harus menghidupi 7 anggota keluarga.  Di Jakarta, kami benar-benar kebingungan, uang semakin menipis, di tengah anak yang terus menahan sesak napas di pelukanku. Setiap tangisnya seperti menusuk hati…” -Widya, orang tua Fathan -

“Kenapa harus anakku? Kenapa bukan aku saja yang menanggung sakit ini?” Kalimat itu selalu berputar di kepalaku setiap kali melihat anakku, Muhammad Fathan Alkarim (1 tahun), berjuang menahan rasa sakitnya. Tubuh kecilnya begitu rapuh, namun harus menghadapi penyakit jantung yang mematikan.

Kini, kondisi tubuh Fathan jadi mudah lelah, kuku serta bibirnya membiru, dan Ia jadi lebih sering menangis. Setiap kali terisak, napasnya terasa berat, seolah dadanya tak sanggup lagi menampung udara. Sementara aku dengan perasaan cemas hanya bisa mengulurkan tanganku untuk memijatnya, berharap rasa sakitnya berkurang sedikit saja.

Tapi anakku selalu menunjukkan semangatnya ingin sembuh, karena Ia sangat aktif dan riang saat tubuhnya membaik. Ia juga selalu gembira melihat video anak-anak berpakaian dokter. Dalam hati, jika Tuhan mengijinkan,  aku berharap kelak ia tumbuh menjadi dokter yang menolong banyak orang, seperti dokter yang kini menolongnya.

Namun, Dokter mengatakan ada 3 kemungkinan yang akan terjadi pada anakku, Ia bisa sembuh total, bisa sembuh dengan menggunakan alat pacu jantung seumur hidup, atau kehilangan nyawa. Aku optimis anakku bisa sembuh, karena cinta seorang ibu tidak akan pernah berhenti berharap.

Aku berjuang sekuat tenaga untuk kesembuhan anakku, bahkan rela menjual perhiasan mas kawin untuk membawanya berangkat ke Jakarta. Namun, saat ini perjuangan kami bagai di ujung jurang, karena kami kekurangan biaya untuk operasi besarnya.

Setiap hari aku haru memikirkan biaya hidup selama kami di Jakarta, termasuk anak-anak kami yang masih kecil di Palembang. Selama di Jakarta, aku harus mengeluarkan biaya untuk ongkos transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan lainnya.

#TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Fathan tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Fathan!