Hidup dengan Cerebral Palsy. Alwi Ingin Sembuh

Orang tua Alwi hanya bermimpi satu hal, memberikan kesempatan bagi putra kecil mereka untuk berobat rutin dan hidup lebih baik.

Di sebuah rumah kecil beratap genteng lapuk dan berdinding gypsum di pinggiran Kabupaten Bandung, Alwi Assegaf Jaelani (5 thn) hidup dengan penyakitnya. Anak spesial yang sudah menghadapi perjuangan hidup yang berat sejak usia 3 bulan.

Ia menderita kerusakan otak hingga epilepsi, sehingga Ia sepenuhnya bergantung pada kedua orang tuanya karena tak bisa melakukan apapun. Ia juga tidak bisa bicara, tapi semangat sembuhnya tampak jelas karena Ia sering tersenyum dan mengeluarkan suara keras untuk berusaha berkomunikasi. 

Dulu, Alwi sempat rutin menjalani pengobatan untuk mengurangi gejala epilepsinya. Namun, karena kesulitan ekonomi, orang tuanya tak lagi mampu membiayai pengobatan tersebut.  Bahkan kebutuhan makanan bergizi, susu khusus hingga popoknya sulit terpenuhi.

Kini kondisi Alwi kian memburuk, kaki Alwi juga jadi kaku seperti ditarik karena terlalu sering kejang-kejang, apalagi Ia tak pernah menjalani terapi fisik. Tubuhnya tampak sangat kurus, tangan dan kakinya bagai tulang dibalut kulit. Hanya keceriaan Alwi, yang memberi secercah harapan bagi orang tuanya.

Ayah Alwi bekerja sebagai penjual jagung rebus keliling. Penghasilan yang didapatkan sering kali tidak cukup bahkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Orang tuanya juga sudah tidak bisa lagi meminjam uang karena sudah tak sanggup untuk melunasi. Barang berharga juga sudah dijual untuk pengobatan selama ini.

Dalam keputusasaan yang mendalam, orang tua Alwi tetap tak pernah berhenti berusaha, berharap, dan memanjatkan doa-doa tulus, berharap agar sang anak dapat mendapat kesempatan untuk berobat dan bisa meredakan penderitaannya yang tiada henti.

#TemanBaik, mati bantu Alwi untuk melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!