Samratul dan Syakir Ingin Bisa Melihat Lagi

“Sebagai orang tua saya sangat terpukul kedua anak saya tidak dapat melihat. Terkadang ada rasa ingin menyerah oleh keadaan yang sangat sulit ini. Saya sangat percaya bahwa Tuhan tidak akan menguji di luar batas kemampuan hambanya, dan saya percaya dibalik semua ujian saya pasti ada hikmahnya. Saya berharap anak saya bisa sembuh dan bisa melihat lagi.” -Rohmah, Ibunda Samrotul dan Syakir-

Rasanya sedih sekali ketika kedua anak saya, Samrotul Fuadah (8 thn) dan Muhammad Syakir Mubarok (45 hari), harus kehilangan penglihatannya. Sejak lahir, kondisi kedua buah hati saya memang tampak janggal, terutama di kedua matanya.

Anak pertama saya lahir dengan bercak putih di bagian mata kanannya dan Ia menangis sepanjang hari hingga usia 40 hari. Setelah periksa ke dokter, Ia didiagnosa katarak kompleks. Sedangkan anak kedua saya lahir dengan bercak putih serta bengkak di kedua matanya, Ia didiagnosa leukokoria dan kekeruhan vitreus.

Tak berhenti sampai disitu, anak pertama saya kembali mendapatkan cobaan yang lebih berat dari kehilangan penglihatannya. Tiba-tiba Ia mengalami kejang saat usia 8 tahun hingga kedua kakinya bengkok. Ia berakhir dengan lumpuh total.

Saat ini kedua anak saya dirujuk pengobatan mata di Jakarta untuk mencegah kebutaan permanen. Anak pertama saya akan menjalani operasi mata dan anak kedua saya masih menjalani observasi. Tapi saat ini aku terkendala biaya pengobatan anak.

Saya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan suami bekerja sebagai buruh harian lepas seperti angkut barang hingga kuli bangunan. Itu pun suami tidak bisa bekerja konsisten karena membantu saya mengurus dan mengantar anak berobat ke rumah sakit.

Pengobatan anak saya masih panjang, kami butuh biaya untuk membayar iuran BPJS, transportasi ke rumah sakit di Jakarta dari Lampung, obat yang tidak tercover BPJS, kebutuhan anak selama di Jakarta.

#TemanBaik, mari bantu Samratul dan Syakir agar bisa melihat lagi dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!