Usai Jatuh dari Tangga, Suamiku Terancam Lumpuh!

Musibah terjadi pada suamiku, Ismail (37 thn), terjatuh dari tangga saat memperbaiki lampu hingga kakinya tidak bisa digerakkan. Sedangkan aku posisinya jauh di Jakarta, berjuang untuk pengobatan anakku yang sakit jantung bocor.

Seketika kepanikan mengalir deras di hatiku. Aku ingin di sisi suamiku, tapi aku juga buntu, mau pulang ke Pekanbaru tidak ada ongkos. Semua kerabat aku hubungi, hingga akhirnya ibu mertua lah yang berupaya dan membantu membelikanku tiket pesawat untuk pulang.

Aku langsung mendampingi suami rontgen, ternyata tulang pada punggungnya patah dan remuk. Bahkan dokter yang periksa juga terkejut karena kondisi suamiku yang fatal. Operasi pemasangan PEN harus dilakukan, tapi resikonya sangat tinggi. 

Meski sudah operasi, tak menjamin suamiku bisa berjalan lagi, entah sampai kapan. Hari-hari suamiku kini hanya dihabiskan di atas kursi roda, bahkan Ia menggunakan pampers untuk buang air. Sering aku lihat Ia cuma melamun saja meratapi sebagian hidupnya yang hilang. 

Puncak terharu-ku ketika suami tetap berupaya menjalankan perannya sebagai ayah untuk anakku di tengah pikirannya yang kalut. Ia berusaha tersenyum dan bermain dengan anak, meski Ia hanya bisa terbaring, dengan si kecil diletakkan di atas dadanya.

Sudah 4 bulan terapi, kaki suamiku sudah mulai terasa bisa digeser dari sebelumnya tak bisa merasakan apapun dari pinggang ke bawah. Kontrol ke rumah sakit juga dilakukan secara rutin walau biayanya besar. Aku cuma bisa sewa mobil rental, karena cuma mereka yang bisa menggotong suamiku ke mobil dan ke kursi roda.

Hari-hariku rasanya makin terdesak, kendala biaya kian mencekik. Aku tidak bisa bekerja karena harus mengurus suami dan anakku yang sakit. Tuhan, tolong suamiku masih butuh biaya untuk transportasi ke rumah sakit, membeli pampers dan kebutuhan lainnya.

#TemanBaik, mari bantu bantu Bapak Ismail agar bisa melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!