Benihbaik_2024-11-24_17324565726743307ca1581.jpeg
Kesehatan

Tuhan, Jangan Sia-siakan Perjuangan Bapak Merawat Aku yang Sakit Jantung

Rp 220.000 dari Rp 11.391.000

81 hari lagi

Penerima Donasi

anon
Popo yadanil Identitas terverifikasi user
anon
Surat Rujukan Tervalidasi oleh Tim Benihbaik.com user
anon
Surat Hasil Laboratorium Tervalidasi oleh Tim Benihbaik.com user
anon
Surat Rincian Biaya Pengobatan Tervalidasi oleh Tim Benihbaik.com user
anon
Rekening Penerima Rekening Penerima terverifikasi user
anon
Lokasi Kab. Siak

“Kalau nggak ada Bapak mungkin Popo udah nggak ada di dunia ini! Makasih ya Pak sudah menerima Popo dalam kondisi apapun” 

“Bapak udah tua, tapi harus gendong Popo kesana-sini, suapin Popo dan harus kerja jadi buruh tani hingga banting setir jadi pemulung untuk bayar pengobatan Popo. Tuhan sembuhkan Popo, jangan sia-siakan perjuangan Bapak.”

Namanya Popo Yadanil, Ia memasuki usia 17 tahun, masa menggali potensi dan menikmati bangku SMA. Ia anak yang aktif mengikuti ekskul futsal hingga voli. Namun suatu hari, tiba-tiba tubuhnya lemas, nafasnya sesak, perutnya terasa keras dan ulu hatinya sakit.

Saat periksa ke rumah sakit, dokter menemukan ternyata selama ini Popo sakit jantung bawaan sejak lahir. Tindakan pemasangan selang dari pembuluh darah ke jantungnya sudah dilakukan. Sayangnya, Popo tidak bisa operasi lanjutan karena tekanan paru-parunya sangat tinggi.

Kini kondisi Popo hanya bisa terbaring lemas, ke toilet untuk buang air juga harus digendong. Ia juga sering mengalami sesak sampai dadanya nyeri. Popo mulai menyadari masa mudanya direnggut paksa oleh penyakit, Ia terpukul merenungi kondisinya.

“Sejak sakit, anak saya jadi nggak banyak bicara. Tapi setiap pagi hari senin sampai jumat anak saya minta duduk di depan rumah, ingin melihat teman dan adiknya berangkat ke sekolah. Bila ditanya tentang sekolah, dia masih ingin sekolah lagi seperti adik dan temanya lagi,” cerita Mustafa, Ayah Popo.

Orang tuanya luar biasa teriris hatinya melihat banyak perubahan pada sang anak, baik secara fisik maupun mental. Berbagai upaya dilakukan orang tuanya di tengah sulitnya kondisi finansial, semuanya demi Popo bisa sembuh dan tidak merasa dijauhi oleh dunia.

“Apapun keinginannya saya usahakan beri dan turuti agar dia tidak merasa sendirian dan terabaikan. Saya sudah menjual kebun yang mana kebun itu satu-satunya aset yang saya punya untuk biaya berobat Popo, biaya hidup sehari-hari dan untuk biaya sekolah adiknya Popo,” ungkap Mustafa.

Ayahnya selalu berangkat kerja lebih awal bertani upah Rp8 ribu per-hari dan pulangnya lanjut mencari barang rongsokan untuk dijual demi kehidupan sehari-hari. Di usianya yang sudah senja, Ayah Popo harus berupaya memenuhi transportasi anak ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS dan kebutuhan lainnya.

#TemanBaik, mari bantu Popo agar bisa melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

pak

Belum ada aktivitas terbaru penggalang dana

Fundraiser

gamber-fundraiser

Bantuan itu bukan sekadar uang lho, TemanBaik!

Dengan menjadi Fundraiser, kamu bisa mengumpulkan uang untuk galang dana ini dengan mengetuk hati teman-temanmu yang ingin membantu.

Jadi Fundraiser

Bantu Campaign Lainnya