Kisah Single Parent Temani Anaknya yang Menderita Tumor

“Meski anakku berjuang melawan tumor,  tapi dia semangat banget sembuh. Dia sering mengatakan, ‘kapan ya Radit bisa jalan lagi?’” ungkap Sarmeci, orang tua Radit.

Saat itu kami sekeluarga terkejut ketika anakku, Radit Ardiansah (8 thn), pulang sekolah dalam kondisi menangis. Setelah mencoba bertanya apa yang terjadi, ternyata anakku mengaku habis dibanting oleh teman sekolahnya hingga tulang belikatnya terbentur ke tiang bendera. 

Awalnya anakku hanya mengeluhkan sakit di bagian pundak, tapi 3 hari kemudian muncul benjolan kecil. Aku pun memutuskan membawa Radit berobat alternatif karena keterbatasan biaya, tapi benjolannya malah tambah besar. Akhirnya, dengan dibantu oleh pihak sekolah, aku membawa Radit pemeriksaan ke rumah sakit di Banten.

Saat itulah baru ketahuan ternyata Radit terkena tumor yang menyerang otot rangka. Radit sudah menjalani 2 kali operasi di RSCM, yaitu pengangkatan benjolan dan saraf kejepit.

Aku luar biasa sedih, bingung, dan tak menyangka, bahwa kejadian itu bisa berujung anakku terkena penyakit serius. Saat Radit dirujuk ke RSCM Jakarta, tanpa pikir panjang aku langsung menjual kendaraan dan nekat melakukan pinjaman demi kesembuhan anakku.

Saat ini kondisi anakku sedang pemulihan bekas operasi,  tangan kiri tidak bisa digerakkan ke atas, tidak bisa jalan, dan aktivitasnya harus dibantu. Jika kambuh, Radit akan mengalami sakit kepala, pegal-pegal, dan minta diusap bagian yang pegal. Anakku masih harus terus menjalani pengobatan setelah operasi dan tindakan sinar hampir setiap hari.

Namun aku lagi-lagi terkendala biaya hingga pengobatan Radit ke Jakarta terpaksa ditunda. Sebelumnya aku merupakan ibu rumah tangga dan suamiku baru saja meninggal dunia. Sekarang hanya aku yang harus mencari biaya untuk sehari-hari sekaligus pengobatan anakku.

#TemanBaik, mari bantu Radit agar bisa terus menjalani pengobatan dan pulih dari operasi tumornya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!