Ade Saputra Ingin Bisa Berdiri Agar Dapat Bekerja Lagi

Assalamualaikum Wr. Wb.

Perkenalkan nama saya Ade Saputra, saya dari Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Sebelum November 2018  hidup saya berjalan dengan normal dan tanpa kendala. Berprofesi sebagai pekerja bangunan, saya menjalani hari dengan ikhlas guna menghidupi diri saya dan membantu orangtua. Namun nahasnya kejadian ini menimpa saya. Saat saya bekerja membongkar plafon atap, saya terjatuh dari ketinggian sekitar 4 meter karena plafon lama yang saya pijak rapuh. Akibatnya tulang panggul saya patah hingga menembus keluar kulit.

Saya berobat ke ahli patah tulang, tapi tidak ada yang menyanggupi dan saya disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Saya pun menjalani pengobatan di rumah sakit daerah di Riau. Saya harus menjalani operasi untuk perbaikan sendi panggul yang patah. Setelah operasi, kondisi saya tak kunjung membaik dan muncul infeksi. Karena infeksi ini saya harus menjalani 4 kali operasi di rumah sakit daerah agar infeksi tak semakin memburuk.

Dokter yang menangani saya merujuk untuk melakukan operasi pemasangan alat ganti sendi panggul di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta. Hal ini karena di daerah saya tidak ada fasilitas kesehatan yang memiliki peralatan medis tersebut. Pada Desember 2019 saya bertolak ke Jakarta didampingi oleh ayah saya.

Alhamdulillah tenaga medis disini menyanggupi untuk memberikan tindakan guna penyembuhan luka panggul saya. Sayangnya, hal itu belum bisa dilakukan karena masih terjadi infeksi pada panggul saya, bahkan bulan Maret 2020 saya harus menjalani operasi lagi untuk meredakan infeksinya. Beruntungnya biaya pengobatan selama di rumah sakit ditanggung dengan BPJS, namun beberapa perawatan sehari-hari untuk luka dan beberapa obat yang tidak tersedia di rumah sakit harus saya tebus secara mandiri di apotek.

Dengan kondisi tanpa penghasilan, saya hanya bisa mengharapkan bala bantuan dari warga net yang mengetahui kisah saya. Ayah saya terpaksa berhenti kerja untuk sepenuhnya merawat saya. Bersyukurnya, selama di Jakarta saya tinggal Rumah Singgah Tanjung Pinang sehingga kami tidak harus mengeluarkan biaya untuk tempat tinggal di kota orang.

Namun harga sendi panggul pengganti yang harganya mencapai ratusan juta rupiah membuat saya khawatir. Saya berharap sendi panggul pengganti itu akan ditanggung BPJS karena untuk kebutuhan perawatan dan obat-obat setiap hari saja saya sangat kesulitan.

Semoga siapapun yang mengetahui kisah saya ini tergerak hatinya dan mau mendukung saya untuk bisa berdiri dan bekerja kembali. Saya ingin mengembalikan harapan orangtua saya dan membahagiakan mereka dengan hasil keringat saya sendiri. Terima kasih untuk para donatur yang bersedia menengok kisah saya dan memberikan uluran tangan.

#TanamKebaikan