Panggilan Mendesak

camp
Pendidikan

Membangun Masa Depan Pendidikan Bersama SOGO

Di sebuah kota besar yang penuh dengan hiruk pikuk kehidupan perkotaan, terdapat sebuah sekolah dasar yang terletak di pinggiran kota. Sekolah ini telah menjadi tulang punggung pendidikan bagi anak-anak dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi. Namun, gedung sekolah yang sudah tua mulai menunjukkan tanda-tanda usia, memerlukan peremajaan yang mendesak.Di saat yang sama, sebuah perusahaan ritel terkemuka bernama SOGO, yang dikenal dengan komitmennya terhadap masyarakat dan pendidikan, memutuskan untuk melangkah lebih jauh dalam misi sosial mereka. SOGO tidak hanya berfokus pada bisnisnya, tetapi juga berusaha untuk memberikan dampak positif dalam komunitas di sekitarnya.Mendengar tentang kebutuhan sekolah tersebut, SOGO mengambil inisiatif besar. Mereka menyediakan dana untuk renovasi gedung sekolah secara menyeluruh. Mulai dari perbaikan atap yang bocor hingga pengecatan ulang yang menyegarkan, SOGO bekerja sama dengan kontraktor profesional untuk memastikan sekolah tersebut tidak hanya aman tetapi juga nyaman bagi siswa dan guru.Namun, renovasi fisik bukanlah satu-satunya perubahan yang SOGO bawa ke sekolah tersebut. Mereka juga menyadari pentingnya pelatihan untuk guru-guru agar mereka dapat menghadapi tantangan pendidikan modern. Pelatihan ini mencakup strategi pengajaran inovatif, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan pengembangan profesionalisme guru secara keseluruhan.Tidak berhenti di situ, SOGO juga memberikan bantuan dalam bentuk peralatan sekolah yang modern dan bermanfaat. Mereka menyediakan komputer, proyektor, perpustakaan mini dengan koleksi buku-buku terbaru, serta perlengkapan sekolah lainnya.#TemanBaik juga bisa ikut mendukung program kebaikan ini dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 4.210.000
15 hari lagi Dari Rp 1.000.000.000
Donasi
camp
Anak

8 Tahun Melawan Hidrosefalus, Kepala Ahmad Masih Membesar

Kepala Ahmad Nur Alam (8 tahun) membesar karena dia menderita hidrosefalus. Penyakitnya ini memang sudah terdeteksi sejak Ahmad di dalam kandungan. Sang orang tua sudah melakukan berbagai macam cara agar Ahmad bisa sembuh dari penyakitnya ini. Berbagai pengobatan dan terapi telah dijalani, namun tidak ada perubahan sama sekali. Sebagai catatan, Ahmad pernah menjalani operasi pasang selang di kepalanya. Apabila Ahmad tidak melakukan pengobatan lanjutan, kondisi dia akan drop.Yang menjadi masalah sekarang adalah orang tuanya belum mampu membiayai kebutuhan medis Ahmad. Ayahnya hanya sebagai pedagang yang penghasilan tidak tentu padahal kebutuhan yang diperlukan untuk pengobatan Ahmad sangat besar, seperti kebutuhan transportasi dan lainnya. TemanBaik, yuk bantu pengobatan Ahmad Nur Alam agar dia bisa sembuh dari penyakit hidrosefalus. Bantuan bisa diberikan dengan cara: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiPilih metode pembayaran, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).
Dana terkumpul Rp 1.924.000
5 hari lagi Dari Rp 50.000.000
Donasi
camp
Lansia

Bantu Mbah Suparmi dan Bu Muji Menyambung Hidupnya

“Kondisinya sangat sederhana, ia hanya bisa bergantung pada keponakannya dan orang-orang yang bersedekah.”Di usianya yang sudah lanjut, Mbah Suparmi (78 tahun) harus berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya bersama putrinya, Bu Muji (60 tahun), yang mengalami kebutaan.Mbah Suparmi tinggal bersama anaknya di rumah sederhana di Jalan Masjid Purbosari, Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dulu, Mbah Suparmi mencari nafkah dengan berjualan di warung, namun kini ia terpaksa berhenti karena tidak ada biaya untuk membeli barang dagangan, sehingga ia kehilangan sumber penghasilan.Anak tunggalnya, Bu Muji, mengalami kebutaan beberapa tahun lalu. Kebutaan ini sebenarnya bisa diatasi dengan operasi, namun Bu Muji menolak karena takut menjalani operasi dan juga terkendala biaya. Kini, Bu Muji tidak bisa melihat sama sekali.Warung kecil yang dulu menjadi sumber penghasilan mereka kini harus tutup. Mereka sudah tidak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, harapan belum sepenuhnya pudar; Mbah Suparmi berencana melanjutkan usaha warung sembakonya jika memiliki modal usaha lagi.#TemanBaik, mari bantu Mbah Suparmi dan Bu Muji memiliki modal usaha untuk membuka warung kecilnya kembali dan memenuhi kebutuhan hidupnya  dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 1.710.006
4 hari lagi Dari Rp 45.000.000
Donasi

Pilihan Campaign