Kategori Campaign
Panggilan Mendesak

Anak
Anakku Terkena Lumpuh Otak, Sempat Tak Sadarkan Diri
Perkenalkan saya Titin Salamah, Ibu dari Albiya Tansya (11 tahun) yang divonis menderita Cerebral Palsy (CP) atau Lumpuh Otak. Pada usianya 1 tahun 2 bulan, Albiya mengalami sakit panas, muntah-muntah, dan BAB. Kami saat itu membawanya ke puskesmas. Setelah dari Puskesmas, Albiya pun dirawat di rumah namun kondisinya tak kunjung sembuh. Albiya bahkan sempat tak sadarkan diri. Albiya pun dirujuk ke RSCM, Tiba di IGD RSCM, Albiya sudah tidak sadarkan diri. Kata dokter, selain penyakit lumpuh otak, Albiya juga menderita Gerd dan Asma. Oleh karena itu, Albiya sering mengalami muntah-muntah dan nafas suka sesak. Karena menderita 3 penyakit sekaligus, hidup Albiya bergantung pada obat-obatan. Kalau tidak minum obat, dia bisa mengalami muntah-muntah. Saya ingin sekali membawa lagi Albiya ke RSCM untuk melakukan kontrol. Tetapi kondisi saat ini, saya tidak memiliki cukup uang. Ayah Albiya sehari-hari hanya bekerja sebagai tukang ojek pangkalan yang penghasilannya sangat pas-pasan.TemanBaik, bantu saya untuk membawa Albiya berobat dan melakukan kontrol ke RSCM.
Dana terkumpul
Rp 355.000
15 hari lagi
Dari Rp 50.000.000
Donasi

Anak
Derita Jantung Rematik, Anak 10 Tahun Harus Jalani Operasi Penggantian Katup
Saya Murniati, ibu kandung dari Alfatah (10 tahun 6 bulan). Anak saya harus menjalani pemasangan ring pada jantung dan ganti katup, karena kerusakan berat pada katupnya. Semuanya bermula ketika Alfatah sering mengalami demam dan sesak nafas. Meskipun sudah dibawa berobat ke klinik terdekat, namun demam itu datang lagi. Bahkan, setiap sendinya sering mengalami pembengkakan, hingga ia tidak bisa berjalan. Atas saran dokter klinik saat itu, kami memutuskan untuk membawa Alfatah ke RS Medicare Sorek, Pelalawan. Setelah menjalani pemeriksaan rontgen, barulah diketahui kalau anak kami mengalami pembengkakan jantung dan segera dirujuk ke RSUD Arifin Achmad, di Riau. Melalui pemeriksaan ulang, Alfatah pun harus segera dioperasi. Lagi-lagi, kami tidak ada biaya untuk operasi. Alfatah tidak mendapatkan tanggungan dari perusahaan tempat ayahnya bekerja. Perusahaan hanya menanggung 3 anak saja, sedangkan Alfatah adalah anak keempat dari lima bersaudara. Setiap bulan, kami membawa Alfatah berobat di RSUD Arifin Achmad dengan bantuan dana dari keluarga, karena pada saat itu proses pendaftaran BPJS kami masih tertunda. Lagi-lagi, anak kami harus dirujuk berkali-kali ke rumah sakit yang berbeda dengan berbagai alasan, salah satunya tidak tersedianya dokter jantung anak. Jujur saja, kami hampir putus asa karena Alfatah dirujuk kesana-kemari di tengah kondisi uang kami yang pas-pasan untuk biaya transportasi selama pengobatan. Sampai akhirnya, kami berhenti di RS Awal Bros Sudirman. Hasil pemeriksaan EKG, rontgen, dan echo menyatakan hasilnya kalau Alfatah menderita jantung rematik. Di mana ketiga katupnya bermasalah. Selama 4 bulan menjalani pengobatan, Alfatah tidak menunjukan adanya perkembangan. Dokter terpaksa merujuk Alfatah ke sekian kalinya ke Jakarta untuk segera dioperasi. Kondisi katup aortanya parah, sehingga harus diganti dan menjalani operasi pemasangan ring. Kami benar-benar berjuang ke sana-kemari demi Alfatah. Menjalani setiap rujukan dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya sampai kami kehabisan biaya. TemanBaik, proses pengobatan Alfatah cukup lama. Ia bahkan akan minum obat seumur hidupnya karena katupnya akan diganti dengan katup mekanik. Saya berharap Alfatah masih bisa bertahan sampai pengobatannya selesai. Saat ini, mengetahui tindakan operasi tidak ditanggung BPJS, kami membutuhkan bantuan TemanBaik. Dana terkumpul nantinya akan kami gunakan untuk biaya ganti katup. Tolong anak Alfatah. Kami ingin melihatnya sembuh. Maukah memberikan dukungan terbaik untuknya? Bantuan dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang
Dana terkumpul
Rp 4.584.026
2 hari lagi
Dari Rp 38.000.000
Donasi

Kemanusiaan
Dukung Rumah Singgah ini Tampung Lebih Banyak Pasien Rujukan
Sebanyak 900 pasien rujukan sudah terbantu operasionalnya ketika berada di Rumah Singgah Kebaikan Pasien Indonesia.Hai TemanBaik, Pernahkah berpikir kalau TemanKita yang kondisi perekonomiannya terbatas, justru ditimpa ujian berupa sakit berat dan harus dirujuk ke rumah sakit yang jauh? Lalu, bagaimana mereka harus mengatasinya? Terutama, untuk membayar operasional selama pengobatan.Membayangkan kondisi yang amat berat untuk para pasien, aku Aryo, lalu mendirikan Rumah Singgah Kebaikan Pasien Indonesia. Tujuannya, untuk bisa membantu mereka yang datang dari luar kota. Rumah singgah ini sudah berdiri hampir 5 tahun di Sikka - Nusa Tenggara Timur, dan memiliki cabang di Bali juga Surabaya. Sejak berdiri, sebanyak 900 pasien dari NTB, NTT, Sulawesi, Maluku dan Papua, sudah terbantu kebutuhan operasionalnya. Sebagai pendiri rumah singgah, aku berharap pasien-pasien di sini terlayani dengan nyaman. Walaupun tempat ini sejujurnya, masih banyak kekurangannya. Sekarang, ada sekitar 20 pasien tidak mampu berada di Rumah Singgah Kebaikan Pasien Indonesia dengan berbagai penyakit berat. Kebanyakan pasien di sini, yang dirujuk ke RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah, Bali. Aku berharap, Rumah Singgah Kebaikan Pasien Indonesia masih bisa melayani kebutuhan pasien rujukan dengan konsisten. Saat ini, rumah singgah sedang membutuhkan dukungan untuk membayar sewa rumah, pengadaan kursi roda adaptif, dan renovasi 2 kamar pasien yang sudah rusak berat. Donasi yang terkumpul melalui campaign ini diutamakan untuk membantu rumah singgah cabang Bali terdahulu, mengingat banyaknya jumlah pasien di sini yang membutuhkan pertolongan segera.TemanBaik, yuk bantu Rumah Singgah Kebaikan Pasien Indonesia dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul
Rp 25.929.076
8 hari lagi
Dari Rp 130.500.000
Donasi