Panggilan Mendesak

camp
Anak

Anak Kuli Singkong Terancam Gagal Jantung apabila Tidak Operasi Segera

"Harapan saya semoga Annisa bisa sehat, jantungnya sehat dan bisa sekolah dengan normal seperti anak anak sehat lainnya. Bisa beraktivitas tanpa rasa sesak dan batuk.  Mampu melewati operasi jantung yang ketiga kalinya dengan lancar," ucap Ibu AnnisaInilah harapan terbesar orang tua yang melihat Annisa (8 tahun) berjuang melawan penyakit jantung bawaan dextrocardia kompleks. Harapan setelah tak tega melihat seluruh tubuh anaknya membiru, sesak, sering batuk dan demam dalam jangka waktu yang lama.Annisa memang sudah sejak lahir menderita penyakit ini. Pertama kali ia dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek yang kemudian dirujuk lagi ke RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita. Sejauh ini Annisa sudah menjalani 2 kali operasi.Operasi jantung BCPS pertama kali dilakukan tahun 2020, kemudian operasi perbaikan katup jantung di tahun 2022. Dan sekarang Annisa sedang menjalani rawat jalan untuk persiapan operasi ketiga. Apabila Annisa tidak cepat ditindak operasi, maka akan mengalami gagal jantung. Orang tua Annisa merasa kesulitan ekonomi untuk mencari biaya Annisa yang harus melakukan kontrol sebulan sekali di Jakarta. Apalagi pemeriksaan tahap demi tahap mengharuskan mereka tinggal lama di Jakarta. Biaya transportasi dari Lampung ke Jakarta cukup mahal. Mereka kesulitan karena sang ayah bekerja sebagai kuli singkong yang sekarang terpaksa tidak bisa bekerja lagi sebab harus mendampingi Annisa kontrol ke Jakarta.TemanBaik, Annisa membutuhkan bantuan untuk bisa membeli obat-obatan serta biaya operasi ketiga yang tidak ditanggung BPJS serta transportasi dari Lampung ke Jakarta. Bantuan TemanBaik dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang
Dana terkumpul Rp 13.083.274
8 hari lagi Dari Rp 74.500.000
Donasi
camp
Kesehatan

Benjolan di Rahangnya Kian Membesar dan Bernanah, Bu Yati Tiap Hari Menahan Sakit Hingga Sulit Ibadah

Bu Yati harus berjuang setiap hari menahan sakit, karena kadang-kadang darah dan nanah keluar dari benjolan itu. Penyakit ini juga mengakibatkan ibadahnya nggak nyaman. Rasa Sakit yang dideritanya sudah dirasakan dalam 6 bulan Terakhir ini juga merenggut pekerjaannya.Penyakit tersebut muncul pertama kali saat Bu Yati berusia 42 tahun, ada benjolan seperti jerawat di pipinya dan mengeluarkan cairan seperti nanah. Namun, benjolan tersebut dibiarkan begitu saha karena Ia mengira hanya jerawat biasa. Ternyata, benjolan tersebut kian membesar hingga membuatnya pusing, sulit mengunyah, hingga menelan makanan.Setelah dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin bandung, Bu Yati didiagnosa sakit tumor rahang. Ia pun hanya bisa menjalani pengobatan karena terkendala biaya untuk operasi., Tapi tumor di pipinya terus tumbuh. Kondisi terkini Bu Yati kini kian memprihatinkan karena benjolan di sekitar pipinya kian membesar hingga sering mengeluarkan cairan nanah. Kulit bagian benjolannya sering mengelupas karena mengalami dehidrasi dan sering pusing. Sekarang Ia juga hanya bisa mengkonsumsi makanan yang lembut karena sakitnya mengunyah.Bu Yati sempat akan menyerah karena tak tahan harus terus menanggung rasa sakit di rahangnya hingga membuatnya menangis dan meringis. Namun, semangatnya untuk sembuh kembali terbit berkat dukungan ibunya yang kini usianya juga sama rentanya.“Saya ingin sehat kembali, bisa terus beribadah dengan nyaman dan menemani Ibu saya tanpa khawatir akan penyakit saya.” ungkap Bu Yati.Ada rasa bersalah yang ia rasakan untuk keluarganya, sebab ia tidak bisa bekerja secara maksimal untuk menafkahi keluarganya. Namun, Bu Yati terkendala biaya pengobatan dan juga transportasi ke rumah sakit karena jarak dari rumahnya di kecamatan Gununghalu, Bandung Barat ke Rumah Sakit Hasan Sadikin cukup jauh. Penghasilannya sebagai buruh tani Rp 40 ribu untuk sekali panen dan begitu juga ibunya.#TemanBaik, mari bu Yati agar bisa sembuh dan berkativitas seperti saat sehat dulu dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 580.007
10 hari lagi Dari Rp 55.000.000
Donasi
camp
Anak

Bantu Anak Pedagang Es Keliling Operasi Jantung ke Jakarta

“Saya jualan es keliling, ke acara-acara pesta, tapi cuaca tak menentu dan sering musim hujan. Kadang pas panas jualan sepi, tapi ketika ramai, kadang malah hujan. Pernah hari panas, saya keliling dari jam 10 pagi sampai sore cuma dapat uang Rp 3.000, mau nangis tapi sudah takdir. Tapi tetap saja saya yakin Tuhan pasti punya rencana terbaik buat pengobatan Alesha dan keluarga kami.” ungkap Jasher Arafat Bayu Guntoro, orang tua Alesha.Alesha Khairunnisa Uzma Guntoro (11 bulan), merupakan anak bungsu dari 7 bersaudara yang ayahnya bekerja sebagai pedagang es keliling. Sejak lahir, Alesha menderita kelainan jantung bawaan, yaitu kebocoran jantung di 2 lokasi.Seharusnya Alesha menjalani pemeriksaan lebih lanjut begitu lahir. Namun, karena keterbatasan biaya, orang tuanya baru bisa membawa Alesha ke rumah sakit pada Desember 2023 lalu. Hasilnya, Alesha yang tinggal di kota Payakumbuh harus dirujuk ke Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta untuk tindakan lebih lanjut.Supaya bisa sembuh Alesha harus melakukan operasi. Rencananya, Alesha ke Jakarta 13 Januari 2024 untuk melakukan pemeriksaan lagi dari awal. Namun, untuk sementara Alesha belum mendapatkan tempat tinggal di Jakarta karena beberapa rumah singgah yang dihubungi sudah penuh.Selain itu, orang tua Alesha juga terkendala biaya selama hidup di Jakarta nanti, seperti biaya transportasi, pengobatan dan kebutuhan Alesha lainnya. Ibunya merupakan ibu rumah tangga dan ayahnya merupakan pedagang es keliling yang penghasilannya Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu perhari.Tekad dan harapan orang tuanya untuk kesembuhan Alesha jauh lebih besar dibandingkan kendala yang mereka alami saat ini.“Harapan kami semoga Alesha cepat sembuh, diberi kesehatan dan kebahagiaan. Kelak menjadi wanita shalihah yang menebar manfaat bagi banyak orang.”#TemanBaik, mari bantu Alesha untuk menjalani operasi di Jakarta dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 3.928.017
12 hari lagi Dari Rp 30.000.000
Donasi

Pilihan Campaign