Panggilan Mendesak

camp
Anak

3 Tahun Anak Kami Sulit Makan dan Tidur, Bantu Adinda Berjuang Sakit Lambung

“Sudah 3 tahun anak kami melalui hari-hari begitu berat setiap waktu. Saat ini kondisi anak kami selalu sakit perut menjelang tidur, dan di malam hari terkadang terbangun juga karena sakit. Tidurnya sering tidak nyenyak dan gelisah, sedangkan pagi merasa mual dan harus diredakan dengan obat. Anak kami juga sering menolak makanan karena sering mual,”ungkap Yudi Hadipriatna, selaku orang tua Adinda.Saat saya dan istri harus diisolasi karena terpapar Covid-19 pada 2021 lalu, anak saya, Adinda Zahira Azrianti (6 thn), tinggal di rumah hanya bersama kakaknya. Entah apa yang di makan anak kami selama kami tak bisa memantaunya, Adinda tiba-tiba sudah sakit ketika kami pulang dari isolasi rumah sakit.Anak kami mengalami demam tinggi, nyeri perut, BAB berdarah, muntah, menolak makan dan minum.  Setelah bawa anak kami periksa, ternyata Adinda didiagnosa gastroduodenitis (peradangan mukosa lambung), suspek infeksi helicobacter pylori (sakit karena bakteri di lambung) dan TB (infeksi paru). Dokter menyarankan anak kami harus berobat jalan dan harus rutin minum obat.Anak kami selalu semangat sembuh meski minum banyak obat dalam sehari. Bahkan ada obat yang harus diminum jam 12 malam, tapi dia tetap bangun untuk minum obat. Anak kami kadang mengucapkan kalimat yang buat kami sedih, ‘Ma, nanti kalau Dinda sembuh, Dinda mau jajan ice cream, bisa makan bebas kayak teman-teman.’Betapa sedih dan hancur hati kami melihat anak kami menahan sakit keseringan selama bertahun-tahun. Jika sedang kambuh, anak kami tidak bisa sekolah karena perutnya sakit, mual, muntah, tidak bisa masuk makanan.Kami sudah berjuang sekuat tenaga untuk pengobatan anak kami dari Sukabumi ke Bandung. Kami berupaya mulai dari menggunakan uang tabungan, menjual semua aset,, hingga meminjam dana. Rencananya anak kami akan melakukan endoskopi dalam waktu dekat, tapi kami lagi-lagi terkendala biaya.Saya bekerja sebagai buruh harian lepas di ternak ayam telur yang penghasilannya biasanya hanya cukup sehari-hari. Sedangkan anak kami masih harus terus pengobatan rutin ke luar kota. Walau ekonomi kami seadanya, tapi semangat kami sangat besar untuk kesembuhan anak kami, agar tidak melihatnya kesakitan lagi dan minum obat lagi.#Temanbaik, mari bantu Adinda berjuang melawan sakit pada lambungnya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 1.309.002
14 hari lagi Dari Rp 30.000.000
Donasi
camp
Kesehatan

Tolong! Benjolan Kanker sudah Menembus Batok Kepalaku

Ukuran benjolan kanker ini justru lebih besar dari kepalaku, dan membuatku nggak bisa bangun dari tempat tidur.Aku Surianti (43th) dari Mamuju, Sulawesi Barat - dan ini potretku bersama salah satu anakku, saat kondisiku masih sehat. Kesehatanku mulai menurun sejak 4 tahun yang lalu. Berawal saat aku mengalami benturan di kepala dan benjol. Namanya cuma benturan biasa, aku juga mengira benjolan yang muncul bisa hilang dengan sendirinya. Namun, perkiraanku salah, benjolan di kepalaku justru tambah besar. Setelah diperiksa - kata dokter, ini tiroid. Sedikit lega, pikir aku ini bukan penyakit serius. Rasa lega itu cuma bertahan sementara. Obat yang dikasih dokter untuk mengurangi benjolan nggak memberikan efek apa-apa. Benjolan di kepalaku semakin cepat membesar. Dokter pun, memperkirakan ini kanker dan harus dikemoterapi. Tapi, aku nggak ada biaya, jadinya aku mengandalkan pengobatan herbal saja.Akibat nggak diobati dengan serius, aku harus menerima kenyataan, kalau sekarang benjolan itu sudah menembus batok kepalaku. Aku sudah nggak bisa apa-apa. Keluargaku lah yang masih setia membantu aktivitasku di kasur. Walaupun aku tahu, keluargaku sudah pasrah dan siap menerima segala keadaan. Aku mengerti, bukan nggak berusaha diobati, tapi memang kami nggak punya biaya. Aku berharap, masih punya kesempatan untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih baik. TemanBaik, kondisi kanker Surianti sudah semakin besar dan membahayakan kesehatannya. Yuk, bantu pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 10.692.011
6 hari lagi Dari Rp 35.763.000
Donasi
camp
Anak

Penyakit Jantung Membuat Afnan Bergantung pada Oksigen

Usianya baru 3 bulan, namun Afnan sudah merasakan sakit yang luar biasa karena penyakit kelainan jantung. Bayi mungil ini juga sering sesak nafas yang membuatnya dia harus bergantung dengan oksigen.Afnan sempat berada di kondisi kritis, saturasi oksigennya di bawah 40, sehingga membuat aliran darah di tubuh jadi tersumbat. Untuk menyelamatkan nyawanya, Afnan harus mendapatkan tindakan operasi BAS (Balloon Atrial Septostomy) di RS Kariadi Semarang.Kedua orang tua Afnan hanya bisa berdoa kepada Tuhan demi kesembuhan buah hati, mereka tidak ingin melihat Afnan harus merasakan tajamnya pisau bedah dan sakitnya selang yang masuk ke hidungnya.Operasi pertama tersebut bukanlah akhir perjuangan Afnan untuk sembuh, demi mendapatkan jantung yang sehat, Afnan harus melakukan serangkaian operasi lanjutan. Sementara, ayah Afnan, Pak Syaiful, bekerja sebagai penjual pulsa di rumahnya di Desa. Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kab. Jepara. Penghasilannya sangat tidak menentu, hanya bisa mencukupi kebutuhan harian.Saat ini biaya pengobatan Afnan yang tidak ditanggung BPJS terancam terhenti. Dia membutuhkan uluran tangan dari #TemanBaik untuk kesembuhannya.Yuk, saatnya kita bantu ringankan beban Pak Syaiful untuk membantu anaknya sembuh, caranya dengan klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 6.050.005
4 hari lagi Dari Rp 50.000.000
Donasi

Pilihan Campaign