Kategori Campaign
Panggilan Mendesak
Kemanusiaan
Hidup Sebatang Kara, Bantu Edy Sembuh dari Penyakit Saraf di Kaki
TemanBaik, perkenalkan saya Rustandi Eddy (63 tahun). Saat ini saya hidup sebatang kara dan tengah berjuang sembuh dari penyakit saraf kaki berat. Penyakit ini berawal pada tahun 2019, di mana saat itu saya sedang berada di bengkel dan selesai makan sate. Namun ketika hendak berdiri saya tidak bisa, kedua kaki saya terasa sakit sekali. Setelah diperiksakan, dokter mengatakan tensi saya 200. Sudah 2 kali berobat namun tidak juga ada perubahan, bahkan saya sudah gonta ganti dokter untuk mengobati penyakit saya ini, tapi saya tidak kunjung sembuh. Sampai akhirnya saya diberi surat pengantar untuk tes Elektroensefalogram (EEG) ke RSHS Bandung. Setelah diperiksa, menurut EEG saya didiagnosis pengidap penyakit saraf kaki berat. “Sudah minum herbal dan berobat terapi serta berobat kampung. Kalau tidak makan obat, sakitnya luar biasa bahkan tidak ada ngantuk walau 7 hari 7 malam,” ucap EdySaya membutuhkan bantuan Temanbaik untuk berobat, karena saya hidup sebatang kara, tidak memiliki anak dan juga istri. saya juga tidak berpenghasilan lagi karena tidak bisa jalan.Biaya untuk berobat selama ini hasil dari menjual harta benda yang ada di rumah dan sumbangan dari keluarga serta orang-orang baik. Jika tidak ada bantuan yang dikirim saya tidak makan. TemanBaik, maukah bantu saya sembuh dari penyakit saraf kaki berat ini? Saya ingin bisa bekerja lagi dan mencukupi kebutuhan sehari-hari saya. bantuan dari TemanBaik nantinya akan saya gunakan untuk berobat, menebus obat resep dokter dan makan.Bantuan dari TemanBaik dapat disalurkan dengan cara: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiPilih metode pembayaran, kalau ingin lebih praktis kamu bisa berdonasi dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay, atau kamu juga bisa berdonasi dengan cara transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).
Dana terkumpul
Rp 19.656.964
15 hari lagi
Dari Rp 23.235.000
Donasi
Kesehatan
Akibat Kecelakaan ini Membuat Tulang Wajahku Patah
“Akibat kecelakaan, tangan kiri Jamal patah, tulang pelipis bawah mata patah, retak pipi kiri dan kanan, giginya patah dan ada bagian yang menusuk rahangnya. Sudah seminggu lebih Ia dirawat di ICU RSUD Kabupaten Bekasi dan belum menunjukkan tanda-tanda membaik.”14 April 2024 lalu menjadi malam yang kelam bagi pekerja pabrik, Muhammad Jamaludin (22 thn). Ia mengalami kecelakaan tunggal saat akan kembali ke Jakarta dari mudik lebaran. Motor yang dikendarainya menabrak bagian belakang mobil yang akan memutar balik.Jamal menjalani satu kali tahap operasi di tangan kirinya yang patah. Ia belum bisa berkomunikasi lancar dan belum bisa makan melalui mulut karena belum operasi bedah mulut. Ia hanya bisa makan melalui selang NGT.Selanjutnya jamal harus segera operasi bedah mulut. Tindakan itu pun ternyata belum bisa memastikan apakah kondisi wajah dan mulutnya Jamal bisa kembali seperti sedia kala atau tidak. Tapi Jamal terkendala biaya operasional untuk kesembuhannya. Kecelakaan ini juga hanya bisa membuat Jamal terbaring di rumah sakit dan tidak bisa mencari nafkah. Padahal Ia tulang punggung utama keluarga yang menafkahi orang tua dan sekolah adiknya.Ibunya di kampung kadang dapat panggilan bekerja sebagai petani dengan penghasilan Rp50 ribu sehari. Sedangkan ayahnya Jamal tidak bisa bekerja lagi karena memiliki kelainan jiwa.Sejak sakit, Jamal dirawat oleh pamannya yang datang sepulang kerja. Pamannya juga sudah berupaya membantu sisi keuangan pengobatan dan sampai melakukan pinjaman untuk mengganti kerusakan pada mobil yang tak sengaja ditabrak Jamal.#TemanBaik, mari bantu Jamal agar bisa segera operasi dan menjalani hidup seperti sediakala dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Rp 12.654.021
7 hari lagi
Dari Rp 100.000.000
Donasi
Kemanusiaan
Alami Penyakit Langka, Pak Ali Banting Tulang Menafkahi Keluarga
Pak Ali sudah menderita penyakit langka (benjolan lemak di tubuh) selama 7 tahun. Penyakit itu sudah menyebar ke seluruh tubuh dan bibirnya. Meski sudah berobat, Pak Ali belum kunjung sembuh.Di tengah sakitnya, ia harus terus berjuang mencari nafkah untuk istri dan mertua yang sakit. Mertuanya yang berusia 100 tahun sudah kesulitan berjalan dan mengalami katarak. Syukurnya sang istri mau menemani perjuangan Pak Ali dalam mencari nafkah karena khawatir akan kondisi suaminya.Segala macam pekerjaan yang halal mereka tekuni bersama. Mereka bekerja serabutan setiap harinya. Dimulai dari menjual rumput ke peternak, mengangkat kayu, hingga mengangkat batu besar ke atas mobil pick up. Padahal Pak Ali bisa saja tertimpa batu, tetapi ia menahannya demi hidupi keluarga.Penghasilan mereka setiap harinya tak sebanding dengan kerja keras mereka. Mereka hanya diupah Rp15.000 untuk rumput ternak yang dikumpulkan. Jangankan untuk berobat, upah yang ada terkadang tak cukup untuk membeli beras. Kalau sudah begitu mereka mengais sisa-sisa padi yang tercecer di sawah.#TemanBaik, Pak Ali dan istrinya punya mimpi mengelola warung dan ternak kambing untuk memperbaiki kondisi ekonomi. Yuk bantu perjuangan mereka!
Dana terkumpul
Rp 400.000
12 hari lagi
Dari Rp 66.250.000
Donasi